Banyak pebisnis yang lebih bergantung pada sistem mulut ke mulut dalam berbisnis untuk memperoleh lebih banyak keuntungan.
Hal ini dikarenakan para pebisnis merasa bahwa biaya iklan campaign di internet sangat mahal.
Jika Anda memang khawatir dengan biaya, maka sebaiknya Anda pun melakukan kalkulasi terlebih dulu untuk mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk bisa meningkatkan penjualan.
Menghitung Biaya Iklan dengan Tepat untuk Keseimbangan Bisnis
Walaupun banyak orang yang sudah paham bahwa biaya iklan tidak selalu mahal, namun sebagian pebisnis masih ragu dan bingung.
Padahal, pembuatan iklan demi promosi produk yang dimiliki memang harus dilakukan. Jika hanya mengandalkan proses alami atau dari mulut ke mulut tentu saja tidak ada kepastian dan membutuhkan waktu yang lama.
Untuk Anda yang masih ragu, lakukanlah perhitungan terlebih dahulu dengan benar.
Yang pertama, Anda bisa mengalokasikan biaya untuk iklan sekitar 10 -12% dari penjualan kotor yang disesuaikan juga transaksi rata-rata.
Hal ini dilakukan demi mengetahui mark up bukanlah untuk mengetahui margin keuntungan.
Tahukah Anda apa itu mark up?
Mark up ini merupakan keuntungan pendapatan kotor yang diekspresikan dengan biaya persentasenya. Sementara margin merupakan keuntungan kotor yang diperoleh sebagai persentase dari biaya penjualan.
Contohnya jika Anda menjual barang dengan $150 di mana harga pokok sebenarnya adalah $100, maka angka markup yang Anda peroleh adalah 50%.
Namun marginnya hanya senilai 33.3%. Ini dikarenakan selisih $50 keuntungan kotor mewakili 50% dari biaya markup dan hanya 33.3% dari penjualan atau margin.
Kebanyakan toko retail di Amerika seperti perhiasan, karpet dan sebagainya beroperasi di rata-rata markup sekitar 100% dan beroperasi senilai 50% markup.
Anda perlu mencoba untuk mengetahui biaya sewa iklan misalnya sekitar 10% dari angka penjualan dan ubahlah sampai dengan 12%.
Namun perlu juga Anda seimbangkan antara nilai minimum dan maksimum dari budget setiap tahunnya.
Di dalam poin perhitungan ini, Anda bisa saja mempelajari bahwa Anda sudah menghabiskan budget untuk iklan dengan biaya sewa yang mahal atau tidak.
Dan juga, bisa pula Anda belajar apakah harus lebih sering mengeluarkan iklan dari sebelumnya atau tidak.
Mengkalkulasi Biaya Iklan Untuk Tahu Keuntungan Pebisnis
Langkah selanjutnya, Anda bisa menghitung dan mengkalkulasi budget yang Anda miliki.
Bayangkan jika bisnis yang Anda miliki adalah sebuah proyek dengan penjualan sebanyak $1 juta setiap tahunnya dengan margin keuntungan 48%, sementara biaya sewanya adalah 36 ribu dolar setiap tahun.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengkalkulasi sekitar 10% penjualan dan juga 12% untuk penjualan sehingga menjadi 100 ribu dan 120 ribu dolar.
Anda pun perlu mengkonversi sekitar 48% dari margin keuntungan untuk markup karena markup Anda harus membuat formula ini menjadi berhasil.
Kebanyakan pemilik bisnis selalu mengetahui margin mereka hanya berdasarkan perkiraan saja namun untuk mark up haruslah dilakukan dengan perhitungan yang tepat.
Untuk mengkonversi dari margin menuju mark up, maka Anda hanya perlu membagi keuntungan kotor dari biaya.
Misalkan Anda memiliki 480 ribu dolar sebagai keuntungan kotor dari sekitar 520 ribu dolar biaya sesungguhnya.
Jika Anda bagi, maka ini akan menghasilkan sekitar 48% margin yang mewakili markup dengan nilai 92.3%.
Sebenarnya tidak banyak pebisnis yang terlalu memperhitungkan tentang biaya iklan sebab mereka tahu ini berguna untuk bisnis mereka.
Selain itu, Anda pun harus paham dan mendalami berbagai model iklan masa kini dengan memanfaatkan media sosial dan berbagai platform online lainnya untuk memangkas biaya iklan.
Namun perlu diingat, lakukan strategi beriklan yang sungguh-sungguh agar tidak terlalu banyak memasan iklan di media online.